RAZORA

Jumat, 06 Januari 2012

BAB 13 A. Lahirnya Orde Baru

Dalam kondisi ekonomi yang parah,
para demonstran menyuarakan Tri Tuntutan
Rakyat (Tritura). Pada tanggal 10 Januari
1966 para demonstran mendatangi DPR-GR
dan mengajukan Tritura yang isinya:
1. pembubaran PKI,
2. pembubaran kabinet dari unsur-unsur G 30 S/PKI, dan
3. penurunan harga.
Menghadapi aksi mahasiswa, Presiden Soekarno
menyerukan pembentukan Barisan Soekarno kepada
para pendukungnya. Pada tanggal 23 Februari 1966
kembali terjadi demonstrasi. Dalam demonsrasi
tersebut, gugur seorang mahasiswa yang bernama
Arif Rahman Hakim. Oleh para demonstran Arif
dijadikan Pahlawan Ampera.
Ketika terjadi demonsrasi, presiden merombak
kabinet Dwikora menjadi kabinet Dwikora yang
Disempurnakan. Oleh mahasiswa susunan kabinet yang baru
ditentang karena banyak pendukung G 30 S/PKI yang duduk dalam
kabinet, sehingga mahasiswa memberi nama kabinet Gestapu.
Tiga perwira tinggi TNI AD yaitu Mayjen Basuki Rahmat, Brigjen
M. Yusuf, dan Brigjen Amir Mahmud menyusul presiden ke Istana
Bogor. Tujuannya agar Presiden Soekarno tidak merasa terpencil.
Selain itu supaya yakin bahwa TNI AD bersedia mengatasi keadaan
asal diberi kepercayaan penuh. Oleh karena itu presiden mem-
beri mandat kepada Letjen Soeharto untuk
memulihkan keadaan dan kewibawaan
pemerintah. Mandat itu dikenal sebagai
Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
Keluarnya Supersemar dianggap sebagai
tonggak lahirnya Orde Baru.
1. Menjadi tonggak lahirnya Orde Baru.
2. Dengan Supersemar, Letjen Soeharto mengambil beberapa
tindakan untuk menjamin kestabilan jalannya
pemerintahan dan revolusi Indonesia.
3. Lahirnya Supersemar menjadi awal penataan kehidupan
sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.









Gambar 13.4 Letjen Soeharto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Free Website templatesfreethemes4all.comLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates